Museum piaggio ini terletak di pontedera,sebuah kota kecil yang berada di antara florence dan pisa.museum ini dibuka pada tanggal 29 maret 2000 dengan menempati 3.000 m,persegi..museum ini dirancang oleh andrea bruno untuk mempertahankan memori historis perusahhan yang paling penting di tengah selatan italia.
ruang pamerannya adalah hasil dari desainer jenius giovanni casiraghi,luigi pegna dan corradino..Selain Vespa dan produk Piaggio, museum dipamerkan sepeda motor paling indah dan prestisius Gilera, dari model pertama tahun 1909 sampai model tahun lima puluhan, seperti Saturnus atau Gilera 500, yang membuat impian generasi penggemar olahraga..Museum Piaggio telah menerima bergengsi Premio Impresa e Cultura sebagai pengakuan untuk yang terbaik Perusahaan Arsip dan Museum di Italia.
Museum Piaggio didirikan untuk melestarikan dan menekankan nilai sebuah ingatan sejarah yang luar biasa dan bertujuan untuk menceritakan kisah tentang perusahaan, dan melalui itu, pengembangan industri, ekonomi dan masyarakat di Italia, mengungkapkan produk paling terkenal dan representatif . Di antara mereka ada produk yang sangat langka. Mereka mungkin dapat diproduksi dalam jumlah terbatas hanya untuk acara-acara khusus, seperti Gilera dan model Vespa untuk merekam kecepatan, atau karena, bahkan jika mereka model seri, mereka telah mendapatkan rincian unik seperti Vespa ditandatangani oleh Salvador Dali
Piaggio adalah merk sepeda motor Itali yang bermarkas di Pontedera, Italy. Perusahaan Piaggio & C. SpA meliputi tujuh merek skuter dan sepeda motor, yaitu Aprilia, Derbi, Gilera, Ligier, Moto Guzzi, Piaggio, dan Vespa. Sebagai produsen terbesar keempat skuter dan sepeda motor di dunia, Piaggio memproduksi lebih dari 600.000 kendaraan per tahun, dengan lima pusat penelitian dan pengembangan, lebih dari 6.700 karyawan dan beroperasi di lebih dari 50 negara.
Didirikan oleh Rinaldo Piaggio pada tahun 1884 di Genoa Itali, Piaggio awalnya memproduksi lokomotif dan gerbong kereta api. Selama Perang Dunia I, perusahaan memfokuskan pada produksi pesawat. Selama Perang Dunia II, perusahaan memproduksi pesawat pembom yang mengakibatkan Pontedera dihancurkan oleh bom Sekutu. Ekonomi Italia lumpuh dan keadaan jalan yang hancur saat itu tidak mendukung pembangunan kembali pasar mobil. Enrico Piaggio, putra pendiri Rinaldo Piaggio, memutuskan untuk meninggalkan bidang penerbangan dalam rangka mengatasi kebutuhan mendesak Italia akan sarana transportasi yang modern namun cukup terjangkau oleh rakyat.
Insinyur aeronautika Corradino D’Ascanio yang bertanggung jawab akan desain dan konstruksi dari helikopter modern pertama Agusta, diminta oleh Enrico Piaggio untuk menciptakan sebuah kendaraan sederhana, kuat dan terjangkau. Kendaraan itu harus mudah dikendarai untuk pria dan wanita, mampu membawa penumpang, dan tidak membuat pakaian pengendaranya kotor. Seperti diketahui, motor lain pada umumnya bisa membuat pengendara dengan mudah terciprat lumpur atau air dari depan maupun belakang. Setelah mengalami proses internal, akhirnya pada tahun 1946 Piaggio meluncurkan skuter Vespa legendaris (bahasa Italia untuk “tawon”). Dalam jangka waktu satu dasawarsa, vespa pertama ini berhasil diproduksi lebih dari satu juta unit yang membuktikan bahwa bentuk ‘tawon’ tersebut sangat bisa diterima oleh masyarakat saat itu. Selain kesuksesan Italia dalam menjadi perintis bentuk motor ala ‘tawon’ itu, bahasa Italia juga mendapatkan kosa kata baru, yaitu “vespare” yang berarti pergi ke suatu tempat menggunakan Vespa. Pada tahun 1957, dengan cash flow yang kuat yang berasal dari keberhasilan Vespa tersebut, Piaggio berhasil mengembangkan produk lain termasuk Vespa 400 yang merupakan sebuah mobil penumpang kecil. Pada tahun 1959, Piaggio berada di bawah kendali keluarga Agnelli, pemilik pembuat mobil Fiat SpA.
Pada tahun 1964, karena Fiat mempunyai kepemilikan yang luas dalam dunia dunia industri Italia, dua divisi usahanya (yaitu penerbangan dan sepeda motor) dibagi menjadi dua perusahaan independen. Nama divisi penerbangannya adalah IAM Rinaldo Piaggio. Saat ini, perusahaan Piaggio Aero dikendalikan oleh keluarga Piero Ferrari, yang juga masih memegang 10% saham dari pembuat mobil terkenal Ferrari.
Pada 1967, Piaggio mengeluarkan moped Ciao 50 cc yang diproduksi hingga tahun 2006.
X9 125/250 cc Evolution – didahului oleh model X9 tahun 2004, yang dipasangi mesin Honda
X9 500 cc Evolution dengan fitur yang tidak ada pada model 125/250 cc : standar tengah hidrolik, sistem komunikasi antara pengemudi dengan penumpang yang terintegrasi, dan charger hp di dasboard depan
BV200/250
BV500 – model neo-classic, transmisi otomatis, kecepatan maksimal 100 mph
Beverly (125 cc; 250 cc; 400 cc; 500 cc: Beverly adalah nama Italia untuk model BV)
Begini ceritanya. hehee. saya memiliki koil Merk KGD atau sering disebut koil PX lokal yg ciri2nya di bodi koil ada tulisan FL dan INDONESIA serta KGD di cop businya. koil ini saya beli akhir 2003 dan akhrnya bermasalah akhr 2009. Koil ini telah lemah tp belum koit total sehingga apinya putih kecil dan kadang membesar tp merah warnanya dan membuat lari vespa tertahan bahkan buat vepa susah hidup walaun saya dh pk magnet bajaj. Cukup susah sekarang menemukan koil yg dahulu seharga 40rb ini sehingga sekarang pakai koil Danmotor tp api putihnya gak segede KGD wkt dlu.
Saya memiliki teman anak SMU 5 bgr dan pernah memberi saran bahwa koil yg dah lemah dapat normal SEMENTARA dengan cara memukul koil tsb dengan bagian belakang obeng besar. nahh, td malam (14 feb)saya mencoba cara tsb.
Sesuai saran teman saya tsb maka koil saya getok2 pk gagang belakang obeng besar bodi koil yg item kenceng2 dari berbagai penjuru (gak ragu krn ni koil rusak niatnya emang mau dibuang) sekitar semenit tp tanpa membuatnya terkelupas. lalu saya pasang menggantikan KOIL Danmotor. setelah terpasang lalu saya mendekatkan kabel businya ke sekrup penahan throttle karbu dan menyelahnya dengan perlahan.
Aneh bin ajaib ternyata apinya membesar dengan warna putih bahkan lebih besar daripada api dr koil Danmotor (yg resin pelindungnya kuning bening) dan saya test jalan td malam n td pg ternyata dapat membuat vespa berjalan normal. hehee
Kesimpulannya adalah kl koil yg lemah dn belum koit total dapat dihidupkan sementara dngn cara memukul2nya dengan gagang obeng besar. tips ini tidak berlaku dan tidak dianjurkan pd koil yg masih normal karena dikhawatirkan malah dapat merusak total koilnya, dan pastikan wkt menggetok koil jngn sampai membuat koil terkelupas yg dapat mengakibatkan kebocoran tegangan. oya saya jg kesetrum pas vespa vbb saya nyala dan saya pegang pangkal kabel koilnya.
Koil eksperimennya msh saya pakai dan ingin saya ketahui batas maksimal hidupnya setelah dihidupkan ulang (digetok)dan akan saya laporkan kl koit lg. tengkyu jg tuk temen saya itu yg memberikan tipsnya. moga hasil eksperiman saya bermanfaat.
Agar vespa gak boros, salah satunya yaitu dengan mengkondisikan supaya vespa kita memiliki sistem pembakaran yang bagus (sesempurna mungkin).
Untuk dapat terjadi pembakaran yang sempurna, setidaknya ada tiga unsur yang mempengaruhi :
1. Bahan bakar yang bagus yang siap untuk dibakar
2. Api yang bagus untuk membakar point 1
3. Waktu pengapian yang bagus : pertemuan antara bahan bakar dengan api.
1. Bahan Bakar yang Bagus.
Yang dimaksudkan di sini ada perpaduan yang pas antara bensin dengan oksigen, dimana prosesnya dilaksanakan di karburator. Jika terlalu banyak oksigen (udara/angin) dan kurang bensin dalam prosentase gas yang akan dibakar, maka hasil pembakaran tidak maksimal. Demikian pula terlalu banyak bensin dan kurang oksigen membuat pemakaran juga tidak akan sempurna. Dalam hal ini peranan karburator dan settingannya menjadi sangat penting.
2. Api yang Bagus.
Api yang bagus sangat diperlukan untuk membakar campuran gas bahan bakar yang bagus, supaya menghasilkan pembakaran yang juga bagus. Sekalipun cetusan api terjadinya di busi,tetapi di dalamnya melibatkan komponen lainnya, misalnya : tutup kepala busi, kabel busi, koil, platina atau CDI, dan sumber dayanya (spool dan magnet).
Jika ingin pembakaran yang sempurna, maka deretan komponen2 penghasil api tersebut semuanya harus dalam kondisi prima. Karena dari kondisi yang prima itulah akan dihasilkan api yang bagus, dan api yang bagus itulah yang menunjang adanya pembakaran yang sempurna.
Awalnya, ide ini muncul karena rasa penasaran atas kemampuan vespa yang katanya g bisa lari(motor butut). akhirnya rasa penasaran ini di curahkan pada motor Vespa. Adapun karb (singkatan dari karburator) menggunakan karburator PX 150. Standardnya, karb ini memiliki lubang venturi(isapan udara) berukuran 18 mm walaupun pada bodi karb tertulis 20 mm. kemudian pilot jet dan main jet menggunakan 48-160.
Ubahan yang saya lakukan sangat sederhana tanpa harus membeli onderdil pengganti, dan terbukti dapat meningkatkan performa dan speed motor vespa sy.
adapun ubahan yang di lakukan yaitu berupa pembesaran (reamer) lubang venturi karb dari 18 mm menjadi 24 mm(setara karb spartan 24 mm). Ubahan ini dilakukan tidak hanya pada lubang venturi bagian luar, namun bagian dalamnya juga. Efek dari perubahan ini yaitu, lidah skep karb standar tidak dapat dipakai lagi dan harus diganti dengan plat almunium setebal 1,5mm yang di model menyerupai lidah skep yang asli namun dengan ukurun berbeda yaitu 24mm(yang asli cuma 18mm).
Setelah melakukan perubahan ini, pilot jet dan main jet pun ikut di sentuh dengan pisau tunnig(kikir dan bor) untuk mendapatkan ukuran sepuyer (bahasa lain dari pilot dan main jet) yang tepat mengingat ukuran spuyer pada karb PX150 sudah terbesar dikelasnya dan sudah tidak ada di jual yang lebih besar lagi.
untuk pilot jet dan main jet, cukup bagian ujungnya yang diperbesar menggunakan mata bor 0,5mm. perubahan ini dirasa sudah cukup besar untuk mengalirkan bensin dengan deras ke blok selinder vespa anda.
berikut beberapa foto yang sempat di abadaikan pada saat tune up ini dilakukan.
Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo
Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad,
Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin
dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat
Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di
Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di
Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang
mana menjadi Pusat produksi pesawat terbangnya (baling-baling, Mesin
dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108
untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.
Bangkit
Enrico Piaggio mengambil alih perusahan ayahnya (Rinaldo). Enrico
memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal
Mobility yang dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah
Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang
merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya
Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple, ekonomis, nyaman dan
juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru.
Dengan mengambil gambaran dari teknologi pesawat terbang, dia
membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque”
atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah
pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design
yang terinspirasi dari pesawat yang sampai saat ini berbeda dengan
kendaraan yang lain. Saat melihat kendaraan itu, Enrique Piaggio
berkata “ Sambra Una Vespa” ( terlihat seperti Tawon ). Frame depan
dirancang untuk melindungi pengendara dari debu jalanan. Pada Akhir
1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi
1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950, vespa telah diproduksi di
German, Great Britain, Prancis, Belgia, Spanyol dan tentu di Italia.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi
gagasan pada waktu itu. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan
model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa
Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi
salah satu Icon besar orang Italia.
Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada
awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel
kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama
berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu.
Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya
(Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk,
Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah
Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico
menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi
dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk
memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan
produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang.
Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari
aluminium seperti bodi pesawat terbang.
Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun
1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang
penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas
terlihat seperti lebah.
Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi
juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India.
Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di
Jerman dan Inggris.
Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda
dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan
tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul
oleh Lambretta
dan ini sejarah vespa di indonesia
Sebenarnya penulis sendiri tidak tahu persis kapan pertama kali Vespa
masuk ke Indonesia. Mencoba mencari referensi ke beberapa narasumber
pun tidak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber
mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai
persamaan persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di
pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh
Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang
bertugas di Congo saat itu.
Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di
jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua
di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di
tanah air.
Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia.
Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan
teman saya dari Philipina menyebut bahwa Indonesia adalah surganya
Vespa. Sampai saat ini mungkin masih bisa disebut sebagai surganya
Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa
di Indonesia.
Sejarah
vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan
Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo
Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad,
Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin
dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat
Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di
Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di
Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang
mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta
komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang
Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua
penumpang dan Versi Pembom.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik
Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio
mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu
perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain
alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan
perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan
masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur
bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan
menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio.
D’Ascanio
membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan.
D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil
gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah
kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel
Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana
mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi
dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang
lain.
Maka pada 1945, konstruksi alternatif
tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor
berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan,
ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan
rodanya diambil dari roda pesawat tempur. Guna mengoptimalkan bentuk
dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang
sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian
depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d’Ascanio. Karena
itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.
Hasilnya,
muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini
berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai
binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya. Namun,
karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah
pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor
Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh
Donald Duck (bebek). Maka, d’Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki
model tersebut.
D’ascanio hanya membutuhkan beberapa
hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya
diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia
secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon).
Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini
dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946,
prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera,
Italia. Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10
tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi
gagasan pada waktu itu.
Perkembangan
selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris,
Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk
ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis
dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah
Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran
untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan
Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa,
tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di
antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi
masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di
era 1960-an. Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata
muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan
pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan
”revolusi” bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat
bahenol masih terasa melekat.
Produk
150 GS — kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di
tiap film tahun 1960-an — memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat
menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya,
benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan
model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa
Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi
salah satu Icon besar orang Italia.
Vespa
masuk ke Indonesia pada tahun 1960 melalui ATPM (Agen Tunggal Pemegang
Merk) PT Danmotors Vespa Indonesia/DVI di Pulo Gadung Jakarta yang
sekarang sudah tidak aktif lagi (sekarang dipegang oleh PT Sentra
Kreasi Niaga/SKN sebagai dealer utama saja. Note: Bukan importir atau
distributor eksklusif). Vespa
saat itu mempunyai prestise yang sangat tinggi, terbukti dengan harga
vespa saat itu setara dengan harga sebuah rumah tipe standar. Seiring dengan penetrasi Honda
ke pasar dunia yang turut menggoyahkan berbagai merk motor, Indonesia
ternyata tidak luput dari fenomena tersebut. Vespa menjadi salah satu
merk sepeda motor yang ‘tergusur’ oleh motor Jepang, meski pada awalnya harga vespa Sprint saat itu bahkan sedikit lebih mahal daripada motor Honda CB 200 Twin Cakram yang saat itu merupakan motor Honda paling mahal. Ada banyak kajian mengapa vespa kesulitan menggenjot kuantitasnya di Indonesia baik sejak awal hingga hari ini.
Sebenarnya segmentasi pasar Vespa tidak terlalu diperuntukkan bagi
kalangan menengah ke atas (bisa dilihat pada daftar harga di atas)
karena ada beberapa tipe motor merk lain yang jauh lebih mahal sehingga
masalah harga bukan merupakan alasan. Mungkin lebih karena bentuk
vespa yang khas rupanya hanya disukai orang-orang tertentu saja.
Prestise vespa juga turun karena ada perusahaan farmasi yang
memakai vespa sebagai kendaraan operasionalnya yang mengakibatkan
konsumen enggan memakai vespa karena tidak mau dikira penjual obat.
Vespa bersama sebagian besar motor klasik lainnya sedunia tergeser
oleh motor Jepang yang lebih irit, praktis, dan murah sementara vespa
tidak menawarkan perubahan teknologi dan model yang cukup berarti.
Kondisi sebagian besar vespa di Indonesia saat ini banyak yang
tidak terawat. Jika kita melihat ada sepeda motor dituntun di jalan
karena mogok, hampir selalu dipastikan itu adalah vespa. Otomatis
persepsi kualitas vespa dipandang masyarakat semakin rendah, tidak
peduli seberapa mahal harganya. Survei MarkPlus Professional Services
bersama SWA di 5 kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa persepsi
kualitas Vespa berada di bawah Honda dan Yamaha.
Salah satu usaha perbaikan image oleh merk ini, mungkin, adalah
dengan mengeluarkan vespa mewah beroda tiga berdesain lux berharga
setara dengan sebuah mobil. Vespa Kongo Vespa Kongo adalah vespa penghargaan dari pemerintah Indonesia
kepada kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di
Kongo saat itu. Pasukan bernama Kontingen Garuda (disingkat KONGA atau Pasukan Garuda) yang turut diperhitungkan di dunia dibandingkan pasukan perdamaian negara lain itu adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Awalnya, saat Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus1945, Mesir langsung mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab dan merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia dengan datang langsung ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta.
Untuk membalas budi Mesir dan Liga Arab, Presiden Sukarno membalas
pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi
Mesir dan Arab Saudi pada 1956 dan Irak pada April 1960. Pada 1956 itu, ketika Majelis Umum PBB memutuskan menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel
dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama
kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang
dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I. KONGA II dikirim ke Kongo pada 1960 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 1.074 orang, bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei 1961. KONGA III dikirim ke Kongo pada 1962
di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 3.457 orang, terdiri atas
Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon
Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur, bertugas hingga akhir 1963.
Menpangad Letjen TNI Ahmad Yani pernah berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire) pada tanggal 19 Mei 1963. Setelah
menyelesaikan tugas perdamaian yang berat, Pasukan Garuda menerima
tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Vespa
(sumber lain mengatakan ada juga penghargaan berbentuk uang dan
beberapa peti jarum jahit). Di pasaran diketahui adanya vespa Kongo
tahun 1963 untuk kontingen 2 dan 3. Kurang diketahui apakah kontingen
1 juga mendapatkannya, karena informasi semacam ini tidak mudah
didapat. Yang menarik dan tidak diketahui banyak orang, pemberian
vespa tersebut tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran
dalam hal kepangkatan. Vespa berwarna hijau 150cc ditujukan bagi
tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, disusul vespa
berwarna kuning dan biru 125cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih
rendah. Selain
itu guna membedakan vespa tersebut dari vespa lain yang satu tipe,
disematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan pada sisi sebelah
kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan
serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya. Maka
berseliweranlah vespa-vespa tersebut di jalan-jalan sehingga vespa
dengan pantat bulat tersebut dikenal sebagian masyarakat sebagai vespa
Kongo, sementara sebagian lain justru menyamaratakan dengan nama vespa
ndog (telur) karena bagian samping kanan kirinya bulat mirip telur. Vespa
Congo tidak diproduksi di Italia melainkan di Jerman. Dengan berbahan
baku plat baja yang lebih keras daripada Vespa bulat umumnya, vespa ini
memiliki tingkat kelengkapan yang lebih daripada vespa buatan Italia
yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T). Jacob Oswald Hoffmann adalah orang Jerman yang berjasa memasukkan
vespa ke Jerman. Kerjasama vespa dengan Hoffmann putus awal tahun 1955
karena Hoffmann mendesain model sport sendiri. Kemudian vespa
bekerjasama dengan Messerschmitt Co. yang kemudian mengeluarkan
produksi vespa pertamanya pada tahun 1955 itu juga. Mereka
mengeluarkan dua model yaitu Vespa GS yang di Indonesia sering disebut
sebagai GS versi Jerman dan 150 Touren. Mereka juga menyediakan purna
jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann.
Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957. Vespa GmbH Augsburg
kemudian berdiri pada tahun 1958 sebagai sebuah perusahaan patungan
antara Piaggio
dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan
beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Saat kerjasama dengan
Augsburg inilah Vespa Congo diorder untuk Indonesia. Kedua model yang dibuat saat berkongsi dengan Messerchmitt (150
Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi.
Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang
pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga
tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan skuter dan
diproduksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Selanjutnya, Jerman
memilih hanya mengimpor Vespa langsung dari Itali.
Ciri khas Vespa Congo :
1. Spakboard bulat tidak ada sambungannya seperti vespa umumnya. 2. Ring (pelek/teromol) 10 inchi. 3. Punya tonjolan seperti tombol/saklar di sambungan koplingnya (posisi setang sebelah kiri). 4. Spidometer kotak & agak besar (berbeda dengan spidometer VNA/VNB). 5. Ada lambang garuda di body depan sebelah kiri (sekarang jarang yang ada). 6. Di atas spidometer ada lampu kecil seperti lampu cabe. 7. Nomor mesin diawali dengan kode VGLB. 8. Pada BPKB tercantum tulisan ex Brigade Garuda III.
Vespa PX
Vespa PX salah satu legenda skuter dari pabrikan Piaggio Italia.
Piaggio pertama kali memproduksi Vespa PX tahun 1975 dengan varian 125
cc , 150 cc, dan 200 cc bermesin 2 tak transmisi manual. Masa produksi
PX berlangsung hingga 33 tahun, dihentikan tahun 2008 karena dianggap
tidak memenuhi standar emisi gas buang. Pada
tahun berikutnya LML Star yang berbodi PX bermesin 2 tak dan 4 tak
diproduksi LML yang berbasis di India untuk mengisi permintaan pasar
Eropa dan Amerika. LML pernah menjalin kerja sama produksi dengan
Piaggio sejak tahun 1984 hingga 1999. Piaggio
melalui media release menyatakan akan memproduksi kembali Vespa PX
tahun 2011, bahkan pada EICMA Show di Milan Vespa PX ikut dipamerkan.
Piaggio akan memproduksi Vespa PX 125 dan 150 bermesin 2 tak mengunakan
desain yang sama dengan PX sebelumnya. Perubahan hanya pada penggunaan
bahan seater yang lebih baik, penambahan electric starter disamping
kick starter, dan head lamp yang lebih terang. Menghadapi rencana ini
LML menyatakan tidak khawatir karena LML dibanderol lebih murah
ketimbang PX, selain itu LML berencana akan memproduksi LML star dengan
fuel injection. Pelana baru untuk Vespa PX memiliki desain dan pelapis serba baru,
ideal untuk berboncengan, mengakomodasi pengendara dari semua statures,
dan menawarkan kenyamanan serta kontrol kendaraan. Suspensi depan
khas PX yang merupakan bagian intrinsik dari Vespa bekerja sama dengan
pegas coil dan dual shock absorber memberikan efek hidrolik berkendara
yang unik. Mesin ‘klasik’ 125cc dan 150cc silinder tunggal 2-tak siap
melesatkan setiap pengendara Vespa PX2011. Suhu mesin dijaga dengan
forced air cooling. Pengapian mengandalkan CDI dengan starter elektrik
dan kaki. Gearbox manual empat percepatan khas Vespa PX jelas jadi
bagian paling menggoda adrenalin buat mereka pecinta skuter yang lebih
menginginkan hentakan. Di
saat merk lain sibuk mengembangkan desain motor yang berbeda dari
sebelumnya (kadang bahkan mesin yang sama diberikan desain body yang
berganti-ganti), perusahaan Vespa di bawah Piaggio ini tetap
mempertahankan style-nya. Vespa PX dengan bentuknya yang khas,
bagaimanapun, telah mendapatkan hati para penggemarnya. Vespa Sprint Vespa Sprint dibuat oleh Vespa
dari tahun 1965 – 1979. Datang dalam dua versi. Yang pertama kali
keluar dinamai Vespa Sprint, dibuat hingga tahun 1974. Model
selanjutnya dinamakan Vespa Sprint Veloce, dibuat tahun 1969 hingga
1979, jadi keduanya pernah keluar bersamaan dari tahun 1969 hingga 1974. Update terbesar Sprint Veloce adalah pada mesinnya. Desainnya
diubah dari desain lamanya yang 2 port dengan tambahan transfer port
ketiga pada puncak akhirnya. Rasio kompresi juga ditingkatkan dari
Vespa Sprint yang 7.5:1 menjadi 7. 7 : 1 pada Vespa Sprint Veloce. Model yang asli tidak mempunyai lampu reting / signal namun Sprint
Veloce akhirnya berhasil diekspor semua ke U.S setelah tahun 1973
mempunyai lampu reting sebagai perlengkapan standar untuk memuaskan
peraturan Amerika. Bajaj Chetak,
diproduksi oleh India, merupakan duplikat Vespa Sprint. Karenanya,
hingga sekarang setiap bagian suku cadangnya masih bisa didapatkan
dalam kondisi baru di pasar bekas. Hampir setiap sudut penampilan Vespa 150 Sprint diperbesar dari
vespa umumnya keluaran dekade 1960an (VNA / VNB / VBB / VBC) dengan
spesifikasi lebih lebar pada ban (3.50X10”), box di kiri kanan serta
spakbor lebih besar dibandingkan vespa kelas super; kapasitas 145.45
cc; 2-tak; Silinder tunggal; Pendingin udara; 4-kecepatan; Pengapian
koil; Rem depan dan belakang tromol; Jarak roda 1200 mm; Berat kering
89 kg; Kapasitas tanki 7.7 liter (cadangan 1.4 liter); Konsumsi BBM
2.1km/100km (apx); dan Radius belok 1400 mm. Vespa sprint mempunyai penampilan awal yang hampir menyerupai Vespa
Grand Lux dan beberapa pendapat mengatakan bahwa vespa sprint merupakan
spec-drop dari Vespa GL. Kerangka
body Vespa 150 Sprint sama dengan produk untuk Vespa GL, namun dengan
sentuhan warna baru yakni silver metalik. Di sayap (fender) bagian
kanan tersemat kata Vespa Sprint tersusun
miring dua baris dengan style italic handwritting terbuat dari sejenis
campuran alumunium yang berefek kebiru-biruan. Begitupun halnya dengan
kata dibagian belakang, tertulis 150 Sprint
tersusun miring satu baris yang berbahan serta material sama seperti
bagian depan dan terletak agak diatas lampu bagian belakang. Terdapat striping lurus terbuat dari alumunium pada bagian spakbor depan, box bagasi dan box mesin yang sejajar di kiri kanannya. Dengan kunci stang berbentuk oval,
Vespa 150 Sprint menggunakan 2 jenis jok sesuai dengan permintaan yaitu
model jok (sadle) ganda (pengendara dan penumpang) berwarna biru tua dan jok panjang (single-seater). Bagian yg berlapis krum adalah baut gagang
rem depan dan gagang kopling, klakson, rumah lampu belakang, ring lampu
depan, kunci stang, tutup kunci stang dan kunci tutup box bagasi.
Lapisan berwarna seng terdapat pada bagian-bagian seperti standar, shock bagian depan, seluruh baut dan mur serta tutup bak kopling. Bagian yg beraksen posfor meliputi shock bagian belakang termasuk per, baut dan murnya, serta per bagian depan. Sentuhan metal halus
terdapat pada bagian gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang,
gantungan barang, kuku macan, jengger depan, selahan, kunci (pengkait)
box mesin, gagang kran bensin, dan lis sayap depan. Bagian yg bernuansa
stainless adalah rumah saklar dan lis karpet tengah yang terbuat dari karet. Setang (handlebar) model kotak seperti GL dan Super serta speedometer oval, adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 1001-VLB1T 1205477 dan nomor mesin di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot diawali dengan kode VLB1M. Bagian-bagian lain yg memiliki warna berkesan alumunium meliputi velg, tromol depan dan belakang, tutup kipas, fork depan. Sementara itu warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.
VESPA 150 SPRINT VELOCE
Diproduksi antara tahun 1969 hingga 1979 mesin Vespa Sprint 150
Veloce dirancang lebih dahsyat ketimbang Vespa 150 Sprint. Dimana salah
satunya adalah dengan ditanamkannya karburator berukuran 20/20 dan saringan karburator yang diperbesar. Perubahan lainnya adalah pada knalpot yg lebih besar sehingga
menghasilkan suara berbeda dari serie sebelumnya. Dengan top speed
mesin mencapai 97km/h, ukuran body Vespa 150 Sprint Veloce sama dengan
Vespa 150 Sprint. Veloce memiliki model baru dalam bentuk lampu depan
yang membulat dengan lingkaran 130mm dan dilindungi oleh ring lampu beraksen krum. Terdapat lampu kecil yang tersambung dengan lampu depan, berwarna hijau dikelilingi oleh ring alumunium di stang bagian atas speedometer. Speedometerpun mengalami perubahan yang kontras dibandingkan dengan
Vespa 150 Sprint. Speedometer veloce dirancang sama dengan model Vespa
Super serie terakhir yang berbentuk lebih kecil (clamshell), mempunyai
warna putih fascia dengan maximum angka tertera 120 km/h. Sama halnya dengan Vespa 150 Sprint, veloce memiliki logo model baru yang berbentuk hexagonal (cung) tersematkan didepan mengganti logo P/ seperti serie vespa keluaran sebelumnya. Dengan tidak menyertakan kembali striping alumunium yang terdapat pada spakbor depan dan box kiri-kanan. Pada awal produksinya, model handgrip veloce berwarna abu-abu terang dengan lambang Piaggio hexagonal didalamnya. Pada saat perjalanan produksi warna handgrip diganti hitam juga speedometer dan karet box kiri-kanannya. Lampu belakang yang berbentuk kotak besar seakan menyembul dari body bagian belakang berwarna merah menyala dengan reflector menyatu didalamnya dan dilindungi oleh tutup yang terbuat dari bahan plastic pada bagian atasnya dengan warna senafas warna body. Pada perkembangannya motif tulisan bagian depan dan belakangpun ikut berubah. Tulisan vespa bagian depan menggunakan font yang lebih tegas beraksen krum dimana setiap hurufnya seakan disatukan oleh plat yang berbintik halus dan berwarna hitam dengan posisi horizontal. Sementara itu pada bagian belakang tertulis vespa v. beraksen krum ter-emboss yang dibingkai dengan bentuk segi empat memanjang
dimana dasar dari tulisan tersebut berwarna hitam berbintik halus
dengan posisi horizontal. Adapun bahan dan material dari pada tulisan
tersebut sama dengan serie sebelumnya. Lapisan krum terdapat pada bagian-bagian yang antara lain ring lampu depan, tutup kunci stang dan kunci box bagasi. Lapisan beraksen seng terdapat pada bagian standar, shockbreaker dan per bagian depan, baut dan mur, dan tutup bak presneleng. Aksen phosfor menghiasi shock bagian belakang (termasuk per, baut dan mur), per standar dan mur baut bagian mesin. Kesan warna metal halus
terdapat pada gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang,
gantungan barang, jengger spakbor, selahan, kunci box mesin, kuku macan
dan puteran kunci tangki. Sementara itu lapisan stainless terkesan pada rumah saklar dan lis karpet karet tengah. Adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint Veloce terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 0150001-VLB1T 0368119.
Pada perkembangannya seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada beberapa bagian sebagaimana tersebut diatas, nomor serial body
pindah posisi ke sebelah kanan box mesin sama seperti produk-produk
piaggio era 1980’an. Namun demikian nomor mesin tetap berada di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot. Bagian lain yg memiliki warna alumunium adalah velg, tromol, tutup kipas, fork depan, dan warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu. Seiring dengan warna-warninya kehidupan generasi 1970’an yang dikenal dengan flower generation,
Piaggio menangkap semangat ini melalui pengaplikasian warna-warna cerah
dalam produk Vespa 150 Sprint Veloce. Apabila pada Vespa 150 Sprint
hanya tersedia satu warna saja (silver metalik), tidak demikian halnya
dengan Vespa 150 Sprint Veloce. Veloce dari tahun ke tahun memiliki option warna yang berbeda-beda
antara lain sebagai berikut: 1969-1970 warna silver metalik, 1970-1971
biru, 1971-1972 metalik putih rembulan, 1972-1973 merah, 1973-1975
hijau ascott, 1975-1976 hijau valombrossa, 1976-1979 biru marine dan
abu-abu polaris.